Perbedaan Freehold dan Leasehold yang Wajib Diketahui Sebelum Mulai Investasi!
Oktarina
Oktober 27, 2025
10 min read
Investasi properti di Bali semakin populer, baik untuk kepentingan pribadi seperti rumah liburan atau villa, maupun sebagai properti komersial. Namun, sebelum kamu mengambil keputusan untuk membeli properti di Bali, ada dua istilah yang perlu kamu pahami dengan baik: perbedaan freehold dan leasehold. Kedua jenis kepemilikan ini sangat penting untuk dipahami karena masing-masing memiliki aturan dan hak yang berbeda, yang akan mempengaruhi bagaimana kamu menggunakan dan mengelola properti tersebut.
Perbedaan freehold dan leasehold ini akan berdampak pada durasi kepemilikan dan hak atas tanah yang kamu beli. Freehold memberi hak penuh atas tanah dan bangunan, sementara leasehold hanya memberikan hak pakai untuk periode tertentu. Untuk lebih jelasnya, simak terus artikel ini agar kamu bisa memahami perbedaan mendalam antara keduanya, dan bagaimana hal ini dapat mempengaruhi keputusan investasi properti di Bali.
Apa Itu Freehold?

Kepemilikan freehold adalah jenis kepemilikan properti di mana kamu memiliki hak penuh atas tanah dan bangunan yang ada di atasnya. Artinya, jika kamu membeli properti dengan status freehold, kamu tidak hanya memiliki bangunan tetapi juga tanah yang ada di bawahnya. Kepemilikan ini bersifat permanen, sehingga kamu tidak perlu khawatir tentang batasan waktu dalam mengelola atau menggunakan properti tersebut.
Keuntungan utama dari kepemilikan freehold adalah hak kepemilikan yang tidak terbatas. Sebagai pemilik freehold, kamu bebas menggunakan properti tersebut kapan saja dan selama yang kamu inginkan. Kamu juga bisa mewariskannya kepada anak cucu atau menjualnya kapan pun tanpa perlu memikirkan masa berlaku kontrak. Tidak ada ketergantungan pada sewa atau perjanjian terbatas yang berlaku pada properti dengan status leasehold.
Selain itu, properti dengan status freehold cenderung memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan leasehold, karena kepemilikan tanahnya bersifat permanen dan bebas dari risiko harus mengembalikan properti setelah jangka waktu tertentu. Ini menjadikan freehold sebagai pilihan utama bagi mereka yang ingin berinvestasi dalam jangka panjang atau mencari tempat tinggal yang stabil.
Freehold juga memberikan rasa aman bagi pemiliknya, karena mereka memiliki kontrol penuh atas tanah dan bangunan, tanpa batasan durasi atau hak pakai dari pihak lain. Dengan begitu, investasi properti freehold bisa menjadi pilihan yang menguntungkan untuk jangka panjang, baik untuk hunian pribadi maupun untuk tujuan investasi.
Apa Itu Leasehold?

Leasehold adalah jenis kepemilikan properti di mana kamu hanya memiliki hak untuk menggunakan properti dalam jangka waktu tertentu, bukan memiliki tanah tersebut secara penuh. Dalam sistem leasehold, kamu akan mendapatkan hak pakai untuk durasi yang disepakati, biasanya antara 30 hingga 99 tahun. Setelah masa sewa berakhir, hak kepemilikan properti akan kembali kepada pemilik tanah, dan kamu tidak dapat memperpanjang hak tersebut kecuali ada kesepakatan baru.
Meskipun harga pembelian properti dengan status leasehold biasanya lebih murah dibandingkan dengan freehold, ada beberapa pembatasan yang perlu kamu pertimbangkan. Salah satunya adalah waktu kepemilikan yang terbatas, yang berarti kamu tidak akan memiliki properti tersebut selamanya. Ini tentu saja berdampak pada nilai properti jika kamu berencana untuk menjualnya di masa depan, karena harga jualnya mungkin lebih rendah dibandingkan dengan properti freehold yang tidak terikat oleh durasi kontrak.
Selain itu, properti leasehold sering kali memiliki aturan lebih ketat terkait dengan renovasi atau pengembangan. Pemilik tanah bisa saja memberikan pembatasan mengenai perubahan struktur bangunan atau penggunaan properti.
Namun, leasehold bisa menjadi pilihan yang tepat jika tujuanmu lebih bersifat sementara atau jika kamu mencari properti dengan harga yang lebih terjangkau. Jika kamu ingin menikmati properti di lokasi yang diinginkan dengan biaya lebih rendah, leasehold menawarkan solusi yang lebih ekonomis. Ini juga bisa menjadi pilihan bagi kamu yang ingin tinggal atau berinvestasi dalam periode waktu tertentu tanpa komitmen jangka panjang.
Baca juga: Berapa Biaya Membangun Villa di Bali? Estimasi Biaya dan Tips Anggaran
Perbedaan Freehold dan Leasehold yang Perlu Kamu Ketahui Sebelum Berinvestasi
| Aspek | Freehold | Leasehold |
| Kepemilikan | Kamu memiliki hak penuh atas tanah dan bangunan tanpa batasan waktu. | Kamu hanya memiliki hak pakai tanah selama periode kontrak sewa tertentu. |
| Durasi | Tidak ada batasan waktu, kepemilikan permanen selama kamu membayar pajak dan memelihara properti. | Masa sewa terbatas, umumnya antara 25 hingga 99 tahun. |
| Hak Atas Tanah | Kamu memiliki hak penuh atas tanah, bisa mengubah properti dan menjualnya kapan saja. | Tanah tetap milik pemilik, kamu hanya memiliki hak untuk menggunakan tanah selama masa sewa. |
| Kontrol | Kamu memiliki kontrol penuh terhadap properti, termasuk pembangunan dan renovasi. | Kontrol terbatas oleh ketentuan kontrak sewa, banyak perubahan memerlukan izin dari pemilik tanah. |
| Biaya | Hanya membayar pembelian properti dan biaya tahunan seperti pajak dan pemeliharaan. | Membayar sewa tahunan kepada pemilik tanah, dengan kemungkinan biaya tambahan untuk perpanjangan sewa. |
| Nilai Properti | Cenderung lebih bernilai karena hak kepemilikan penuh tanpa batasan waktu. | Nilai bisa menurun seiring berjalannya waktu, terutama jika masa sewa hampir habis. |
Saat berinvestasi dalam properti, terutama di Bali, penting untuk memahami jenis kepemilikan yang kamu pilih. Dua jenis kepemilikan properti yang umum ditemukan adalah freehold dan leasehold. Meskipun keduanya berkaitan dengan hak atas tanah dan bangunan, keduanya memiliki perbedaan yang sangat signifikan, yang dapat memengaruhi keputusan investasimu. Untuk memastikan kamu membuat pilihan yang tepat, mari kita bahas lebih mendalam mengenai perbedaan antara freehold dan leasehold.
Kepemilikan
- Freehold: Jika kamu memilih freehold, artinya kamu memiliki hak penuh atas tanah dan bangunan. Kamu bebas untuk mengelola, menjual, atau mengalihkan properti kapan saja, tanpa ada batasan waktu. Ini memberikan kontrol penuh terhadap properti yang kamu beli.
- Leasehold: Dalam sistem leasehold, kamu hanya memiliki hak untuk menggunakan properti selama periode tertentu sesuai dengan kontrak sewa yang telah disepakati. Setelah masa sewa berakhir, hak kepemilikan properti akan kembali ke pemilik tanah, dan kamu harus mengosongkan properti tersebut.
Durasi
- Freehold: Tidak ada batasan waktu dalam kepemilikan freehold. Kamu bisa memiliki properti tersebut selamanya selama kamu membayar pajak dan melakukan pemeliharaan yang diperlukan.
- Leasehold: Masa sewa pada leasehold biasanya berkisar antara 25 hingga 99 tahun, tergantung pada kesepakatan. Setelah masa sewa berakhir, kamu harus memperbarui kontrak jika ingin melanjutkan, atau kamu kehilangan hak atas properti tersebut.
Hak Atas Tanah
- Freehold: Sebagai pemilik freehold, kamu memiliki hak penuh atas tanah. Ini berarti kamu bisa mengubah properti sesuai keinginan, merencanakan pembangunan atau perbaikan, dan menjualnya kapan saja.
- Leasehold: Kamu hanya memiliki hak untuk menggunakan tanah selama masa sewa. Hak atas tanah tetap milik pemilik tanah, yang membatasi kemampuan kamu untuk mengubah struktur bangunan atau mengembangkan properti tanpa izin.
Kontrol
- Freehold: Dengan freehold, kamu memiliki kontrol penuh terhadap properti. Kamu bebas merencanakan pembangunan, renovasi, atau perubahan lainnya sesuai keinginan.
- Leasehold: Kontrol pada properti leasehold terbatas pada ketentuan dalam kontrak sewa. Banyak perubahan, termasuk renovasi besar, memerlukan izin dari pemilik tanah.
Biaya
- Freehold: Setelah membayar harga pembelian properti, kamu hanya perlu membayar pajak tahunan dan biaya pemeliharaan properti.
- Leasehold: Kamu harus membayar sewa tahunan kepada pemilik tanah. Selain itu, ada kemungkinan biaya tambahan untuk memperpanjang masa sewa setelah kontrak berakhir.
Nilai Properti
- Freehold: Properti dengan status freehold cenderung lebih bernilai karena kamu memiliki hak penuh atas tanah dan bangunan tanpa batasan waktu. Properti ini juga lebih stabil dalam hal nilai seiring berjalannya waktu.
- Leasehold: Nilai properti leasehold bisa menurun seiring berjalannya waktu, terutama jika masa sewa sudah hampir habis. Meskipun begitu, properti leasehold yang terletak di lokasi strategis tetap bisa mempertahankan nilai yang tinggi, meskipun lebih rentan terhadap penurunan nilai seiring berakhirnya masa sewa.
Mana yang Lebih Baik? Freehold atau Leasehold?
Kedua jenis kepemilikan properti ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, dan pilihan antara freehold dan leasehold sangat bergantung pada tujuan serta kondisi investasimu. Setiap jenis kepemilikan ini cocok untuk kebutuhan yang berbeda, tergantung pada seberapa lama kamu berniat untuk mempertahankan properti dan jenis kontrol yang kamu inginkan atas properti tersebut.
Jika tujuanmu adalah untuk memiliki properti dalam jangka panjang dan menginginkan hak penuh atas tanah serta bangunan, freehold adalah pilihan terbaik. Dengan freehold, kamu memiliki kontrol penuh atas properti, yang memungkinkan kamu untuk melakukan perubahan atau renovasi tanpa batasan. Selain itu, properti dengan status freehold cenderung memiliki nilai yang stabil dan bisa diwariskan, menjadikannya pilihan yang baik jika kamu berencana untuk tinggal di properti tersebut atau menggunakannya sebagai investasi jangka panjang. Dengan kepemilikan yang permanen, kamu tidak perlu khawatir tentang masa berlaku kontrak atau perpanjangan sewa, yang memberikan rasa aman lebih bagi pemiliknya.
Namun, jika kamu memiliki anggaran terbatas dan tidak berencana tinggal di properti tersebut untuk waktu yang lama, leasehold bisa menjadi pilihan yang lebih terjangkau. Meskipun leasehold menawarkan biaya awal yang lebih rendah, ada beberapa pembatasan yang perlu diperhatikan, terutama terkait durasi kepemilikan dan kontrol atas properti. Dalam hal ini, leasehold cocok bagi kamu yang mencari properti di lokasi strategis namun dengan biaya yang lebih terjangkau, tanpa berkomitmen untuk memiliki properti tersebut dalam jangka panjang.
Pada akhirnya, pilihan antara freehold dan leasehold tergantung pada kebutuhan dan preferensimu. Jika kamu menginginkan kepemilikan penuh yang stabil dan jangka panjang, freehold adalah yang paling ideal. Namun, jika anggaran menjadi pertimbangan utama dan kamu hanya membutuhkan properti untuk jangka waktu tertentu, leasehold bisa menjadi solusi yang lebih tepat.
Tips Investasi Properti di Bali
Bali adalah salah satu destinasi terbaik untuk berinvestasi properti. Pulau ini memiliki permintaan yang tinggi terhadap vila, rumah liburan, dan properti komersial, terutama di kawasan wisata yang terus berkembang. Berikut beberapa tips untuk memaksimalkan investasi properti di Bali:
- Pilih Lokasi yang Tepat
Lokasi adalah kunci utama dalam investasi properti. Pilihlah daerah yang berkembang atau kawasan wisata yang sudah populer. Misalnya, daerah Seminyak, Ubud, atau Canggu yang menawarkan potensi sewa tinggi. Selain itu, kawasan yang lebih tenang namun dekat dengan pantai atau tempat wisata juga bisa menjadi pilihan menarik. - Periksa Legalitas Properti
Pastikan properti yang kamu beli memiliki dokumen lengkap dan sah. Jika kamu seorang investor asing, pastikan kamu memahami regulasi kepemilikan tanah dan hukum yang berlaku di Indonesia. Ini penting agar tidak ada masalah di kemudian hari terkait kepemilikan dan status properti. - Pahami Jangka Waktu Investasi
Jika memilih properti leasehold, pastikan kamu mengetahui berapa lama sisa masa sewa dan apa saja opsi perpanjangan yang tersedia. Ini akan mempengaruhi nilai jual dan potensi keuntunganmu. Untuk investasi jangka panjang, freehold bisa menjadi pilihan yang lebih menguntungkan karena tidak terbatas waktu. - Lakukan Riset Pasar
Selalu lakukan riset pasar untuk memahami tren harga properti di Bali. Lihat potensi kenaikan harga atau nilai sewa yang bisa kamu dapatkan dalam beberapa tahun mendatang. Ini akan membantumu menentukan kapan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual properti. - Diversifikasi Investasi
Jangan hanya fokus pada satu jenis properti. Cobalah berinvestasi di berbagai jenis properti, seperti vila, apartemen, atau properti komersial, untuk meminimalkan risiko. Diversifikasi akan memberi kamu peluang lebih besar untuk mendapatkan keuntungan dari beberapa sektor. - Mulai Investasi Bersama Bali Premium Trip
Jika kamu baru memulai investasi di Bali, pertimbangkan untuk bekerja sama dengan Bali Premium Trip. Mereka menawarkan berbagai pilihan properti dengan kualitas tinggi dan potensi sewa yang menjanjikan. Dengan dukungan manajemen profesional, kamu bisa lebih mudah mengelola properti dan memaksimalkan keuntungan tanpa repot.

Baca juga: Rekomendasi Jasa Renovasi Villa di Bali: Solusi Desain Modern & Berkualitas
Rencanakan Investasi di Bali Bersama Bali Premium Villa!
Sebelum memulai investasi properti di Bali, penting untuk memahami perbedaan antara freehold dan leasehold. Kedua jenis kepemilikan ini memiliki karakteristik yang berbeda dan bisa mempengaruhi keputusan investasi. Freehold memberikan hak kepemilikan penuh atas tanah dan bangunan tanpa batasan waktu, sementara leasehold hanya memberi hak pakai untuk periode tertentu, biasanya antara 25 hingga 99 tahun. Memahami perbedaan ini akan membantumu memilih opsi yang tepat sesuai dengan tujuan dan durasi investasi yang kamu inginkan.
Jika kamu ingin memulai investasi properti di Bali dengan dukungan profesional, Bali Premium Villa adalah pilihan yang tepat. Kami menawarkan layanan investasi properti berkualitas tinggi yang memiliki potensi sewa yang menguntungkan, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk konstruksi dan renovasi villa di Bali. Dengan tim manajemen yang berpengalaman, mereka dapat membantu mengelola properti secara efisien, sehingga kamu bisa fokus pada keuntungan investasi tanpa khawatir tentang operasional.
Jangan lewatkan kesempatan untuk berinvestasi di salah satu destinasi terbaik di dunia. Hubungi Bali Premium Villa hari ini dan mulailah perjalanan investasimu di Bali dengan dukungan penuh dari tim ahli kami.

Related Article
Rekomendasi Jasa Renovasi Villa di Bali: Solusi Desain Modern & Berkualitas
Memiliki villa di Bali adalah sebuah kebanggaan sekaligus tanggung jawab....
Memiliki villa di Bali adalah sebuah kebanggaan sekaligus tanggung jawab. Selain sebagai tempat tinggal atau tempat berlibur, villa juga bisa...
Berapa Biaya Membangun Villa di Bali? Estimasi Biaya dan Tips Anggaran
Bali adalah destinasi impian bagi banyak orang, baik untuk berlibur...
Bali adalah destinasi impian bagi banyak orang, baik untuk berlibur maupun untuk berinvestasi. Salah satu cara yang banyak dipilih untuk...
Bisakah WNA Membeli Villa di Bali? Ketahui Aturan Resminya di Sini!
Bali bukan hanya destinasi liburan favorit dunia, tapi juga menjadi...
Bali bukan hanya destinasi liburan favorit dunia, tapi juga menjadi incaran banyak warga negara asing (WNA) yang ingin tinggal lebih...